STUDY KELAYAKAN BISNIS
BAB I
DESKRIPSI STUDY KELAYAKAN BISNIS
1.1 Perusahaan dan Bisnis
Perusahaan adalah sebuah oraganisasi
yang memproses perubahan keahlian dan sumber daya ekonomi menjadi barang dan
jasa yang diperuntukkan bagi pemuasan kebuuhan para pembeli serta diharapkan
memberikan laba epada pemiliknya.
Bisnis adalah seluruh kegiatan yang
diorganisasikan oleh barang-barang yang berkecimpung di dalam bidang perniagaan
( prodesn, pedagang, konsumen dan industry dimana perusahaan berada) dalam
ragka memperbaikinstandar serta kualitas hidup mereka.
Maka dapat disimpulkan bahwa
perusahaan merupakan bagian dari bisnis. Karena segala sesuatu yang dilakukan
orang dalamrangka memperbaikistandar kualitas hidup dapat dikategorkan bisnis,
sedangkan perusahaan lebih pada usaha yang diorganisasikan untuk memperoleh
laba.
1.2 Study Kelayakan Proyek Dan
Bisnins
Study
kelayakn royek merupakan penelitian tentang layak atau tidaknya suatu proyek
dibangununtuk jangka waktu tertentu. Contoh study kelayakan pembangunan
jembatan. Study kelayakan bisnis merupakan penelitian terhadap rencana bisnis
yang yang tidak haya menganalisis layak atau tidaknya bsnis dibangun, tetapi
saat dioperasikan secara rutin dalam rangka pencapaian kuntungan yang maksimal
untuk waktu yang tidak ditentukan.. contoh study kelayakan bisnis : rencana
peluncuran produk baru.
Berrdasarkan
beberapa defenisi tersebut maka dapat disimpulkan bahwa Study Kelayakan Bisnis
ruang lingkuppnya lebih luas dibandingkan ddengan study kelayaka proyek.
1.3 Tahaan Study Kelayakan Bisnis
1.3.1
PENEMUAN IDE
Agar dapat menghaislkan ide yang
lebih dapat menghasilkan produk laku untuk dijual dan menguntungkan diperlukan
penelitian yang terorganisasi dengan baik serta dukungan sumber daya yang
memadai. Ide bisnis yang dibuat haruslah juga berpoptensi mendatangkan
keuntungan jika ide pokok proyek lebih dari satu, dipilih dengan memperhatikan
:
·
Ide proyek sesuai dengan keinginan
·
Pengambilan keputusan mampu melibatkan
diri dalam hal-hal yang sifatnya teknis.
·
Keyakinan akan kemampuan proyek
menghasilkan laba.
1.3.2
TAHAP PENELITIAN
Setelah
ide proyek terpilih. Dilakukan penelitian yang lebih mendalam dengan
menggunakan metode ilmiah :
·
Mengumpulkan data
·
Mengelola data
·
Menganalisis dan menginterorestasikan
hasil pegelolaha data
·
Menyimpulkan hasil
·
Membuat laporan hasil
1.3.3
TAHAP EVALUASI
Evaluasi
yaittu membandingkan sesuatu dengan satu atau
lebih standar atau kriteria yang bersifa kuantitatif atau kualitatif.
Ada 3 macam evaluasi, yaitu :
·
Mengevaluasi usaha proyek yang akan
didirikan
·
Mengevaluasi proyek yang akan dibangun
·
Mengevaluasi bisnis yang sudah
dioperasikan secara rutin
1.3.4
TAHAP PENGURUTAN USULAN YANG LAYAK
Jika
terdapat lebih dari satu usulan rencana bisnis yang Dianggap layak, perlu
dilakukan pemiliha rencana bisnis yang mempunyai skor tertinggi jika
dibadingkan usulan lain berdasarkan kreteria penilaian yang telah ditentukan.
1.3.5
TAAP RENCANA PELAKSANAAN
Setelah
rencana bisnis dipilih perlu dibaut rencana kerja pelaksanaan pembangunan
proyek. Mulai dari penentuan jenis peerjaan, jumlah dan kualifkasi tenaga
perencanaan, ketersediaan dana dan sumber daya lain serta kesiapan manajemnen.
13.6
TAHAP PELAKSANAAN
Dalam
realsasi pembangunan proyek diperlukan manajemen proyek. Setelah proyek selesai
dikerjakan tahap selanjutnya adalah melaksanakan operasional bisnis secara
rtin. Agar selalu bekerja secara efektif dan efesien dalam rangka meningkatkan
laba perusahaan, dalam operasional perlu kajian-kajian untuk mengevaluasi bisnis
dari fungsi keuangan, pemasaran, produksi dan operasi.
1.4 Aspek-Aspek Study
Kelayakan Bisnis
1.4.1
ASPEK PASAR
1.4.2
ASPEK INTERNAL BISNIS
1.4.3
ASPEK EKTERNAL BISNIS
1.4.4
ASPEK RESIKO
1.5 Hasil dan etika
Study Kelayakan Bisnis
Hasil
dari SKB adalah berupa dokumentasi lengkap dalam bentuk tertulis yang
diperlihatkan bagaimana rencana bisnis dimiliki nilai nilai positif bagi
aspek-aspek yang diteliti, sehingga akan dinyatakan sebagai bisnis yang layak.
Etika dalam Study Kelayakan Bisnis terait dengan aspek moral dan etika dalam
bisnis, khususnya dalam SKB menjadi hal penting. Prilaku etis mengacu pada
norma-norma tau standar-standar pribadi dalam hubunganya dnegan orang lain.
Agar dapat terjamin tidak seorangpun akan dirugkan dalam pengumpulan data dari
responden, perlu dingat bahwa ha katas keberhasilan pribadi sehingga responden
tidak aakan dirugikan baik secara fisik maupun mental
1.6 Manfat Study
Kelayakan Bisnis
1.6.1
PIHAK INVESTOR
Sebelum
menanamkan modalnya di perusahaan yang akan dijalan investor akan mempelajari
laporan study keayakan bisnis yang telah dibuat, akrena investor memiliki
kepentingan langsung tentang keuntungan yang akan diperoleh dalam jaminan modal
yang akan ditanamkan.
1.6.2
PIHAK KREDITOR
Sebelum
memberikan kredit pihak bank perlu mengkaji study kelayakan bisnis dan
mempertimbangkan bonafiditas dan tersedianya agunna yang dimiliki.
1.6.3
PIHAK MANAJEMEN
Sebagai
leader manajemen perusahaan juga memerlukan study kelayakan bisnis untuk
mengetahui dana yang dibutuhkan, berapa yang dialokasikan dari modal sendiri,
rencana dari pendanaan investor dan kreditor
1.6.4
PIHAK PEMERITAH DAN MASYARAKAT
Perusahaan
yang akan berdiri harus memperhatikan lkebijakan kebijakan yang akan ditetapkan
oleh ppemerintah agar dapat diprioritaskan untuk dibantu oleh pemerintah.
1.6.5
BAGI TUJUAN EMBANGUNAN EKONOMI
Penusunan
SKB perlu dianalisis manfaat yang akan didapat dan biaya yang ditimbbulkan
proyek terhadap prekoonomian nasional, merena sedapat ungkin proyek dibuat demi
tercapainya tujuan-tujuan nasional.
BAB
II
STUDY
KELAYAKAN BISNIS ASPEK PASAR
Tujuan
SKB aspek pasar adalah untuk menegetahui kelayakan bisnis dari aspek dengan
petimbanganbahwa jika pasar yang dtuju tidak jelas, prospek isnis kedepan tidak
jelas maka resiko kegagalan menjadi besar. Maka hal-hal yang perlu diperhatikan
adalah :
·
Tidak ada bisnis yang ebrasil tanpa
adanya permintaan atas barang atau jasa yang dihasilkan
·
Mengetahui berapa luas pasar,
pertumbuhan permintaan dan market share dari produk yang bersangkutan
·
Bagaimana kondisi persaingan antar
produsen dan product life xycle
·
Menganalisis kondisi paaaasar konsumen
yang akan dimasuki atau dituju
·
A;analisi dilakukan secara deskriptif
maupuan inferensia dengan jenis data yang digunakan dapat berupa data
kuantitaif maupun kualitatif
2.1 Kajian Aspek Pasar
Bentuk-bentuk
pasar dari produsen meliputi :
1.
Pasar persaingan sempurna
Produsen
tidak terbatas jumlahnya sehinggga aktivitas persaingan tidak tampak , konsumen
dapat menjual barang dan membeli beberapa saja tanpa ada batas asal bersedia
membeli/ menjual pada harga pasar
2.
Pasar Monopoli
Bentuk
pasar yang dikuasi oleh seorang penjual saja, karena tidak ada barang hambatan
subsitusi dan terdapat hambatan untuk masuknya pesaing dari luar. Monoli bisa
terjadi karena menguasai barang mentah penguasaan teknik produksi tertentu,
tindakan yuridis hak paten atau karena luas pasar yang tidak terlalu besar
untuk dilayani.
3. Pasar Oligopoli
Adalah
perlasan dari pasar monopoli (terdaat beberapa produsen) penenntuan tingkat
harga sangat dipengaruhi oleh pesaing. Sehingga tindakan atau aktivitas pesaing
harus di pertimbangan.
4.
Pasar Perdaingan Monopolistik
Merupakan
bentuk campuran antara pasar persaingan sempurna dan monopolli. Mirip
persaingan sempurna krena ada kebebasan untuk masuk atau kluar pasar dan barang
yang dijual tidak homogeny Karena barang yang heterogen dimiliki
perusahaan-erusahaan yang besar saja, pasar ini mirip dengan monopoli.
Bentuk-bentuk pasar dilihat dari
sisi konsumen
1.
Pasar konsumen
Pasar
barang dan jasa yang dibeli atau disewa perorangan atau keluarga untuk
dikosumsi sendiri.
2.
Pasar industry
Pasar
untuk barang dan jasa yang dibeli atau disewa oleh perorangan atau organisasi
untuk digunakan pada produksi barang atau jasa lain, baik untuk dijual ataupun
diswakan
3.
PasarResseler (dijual kembali)
Suatu
pasar yang terdiri dari perseorangan/ organisasi yang biasa disebut pedagang
menengah yang terdiri dari dealer, distributor, grosir, agen, dan retail yang
menjual kembali untuk mendapatkan keuntungan.
4.
Pasar Pemerintah
Sar
yang terdiri dari unit-unti pemerintah yang memmbeli atau menyewa barang atau
jasa untuk menjalani tugas-tugas pemerintah.
2.2.1.PROYEKSI
PEMERINTAH DAN PENAWARAN PRODUK
Proyeksi perminaan terkai dengan
permintaan,permintaan efektif dan prmintaan potensial. Permintaan adalah jumlah
barang yang dibutuhkan konsumen yang mempunyai kemampuan membeli pada berbgai
tingkat harga. Permintaan efektif adalah permintaan yang didukung oleh daya
beli. Sedangkan permintaan potensial adalah permintaan yang didaasekan pada
kebutuhan saja.
Ananlisis permintaan yang
menghasilkan perkiraan permintaan terhadap suatu produk merupakan salah satu
alat penting bagi suatu bisnis.permintaan konsumen terhadap barnag dan jasa
akan menentukan barang dan jasa aka menentukan jumlah barang dan jasa yang
dihasilkan.permintaan perseorangan tidak akan mempengaruhi harga, namun apabila
bersama sama kan membentuk permintaan dalam pasr.
Sedangkan
penawaraan adalah berbagai kuantitas barang yang ditawarkan di pasr pada
tingkat harga. Bila harga naik, prousen akan berusaha menaikkan jumlah barang
yang ddijual. Penawaran oleh penjual dipengaruhi oleh :
·
Harga barng itu sendiri
·
Harga barang lain
·
Ongkos produksi
·
Tingkat teknoligi
·
Tujuan perusahaan
2.2.2
PERKIRAAN PENJUALAN YANG BISA DICAPAI
Mengukur erkiraan penjuakan yang
bisa dicapai terkait dengantotal permintaan pasar suatu produk saat ini dan
wilayah permintaaan pasar. Total permintaan suatu produk adalah totalvolume
yang dibeli oleh sekelompok konsumen tertentu dalam suatu wilayah geografis.
Persamaan nya
adalah Q
= n. p. q.
Mengestimasi
wilayah permintaan pasr dapat dilakukan dalam wiayah yang terbaik serta
mengalokasikan anggaran pemasaran yang optimal dan dapat dilakukan dengan dua
metode :
a.
Market Build Up
digunakan
trutama oleh perusahaan barang industry untuuk mengeidentifikasi semua pembeli
potensial dalam setiap pasae dan mengestimasi pembelian potensial
b.
market Index
digunakan
terutama oleh perusahaan barang konsumsi dengan mengidentifikasi faktor-faktor
pasar yang ada korelasinya dengan potensi dan menggabungkan dalam index
tertimbang.
2.2.3.PERKIRAAN MARKET SHARE YANG BISA DIKUASAI
Mengestimasi market share (pangsa
pasar)yang dikuasai, dapat dilakukan dengan beberapa tahapan sebagai berikut :
·
Mengidentifikasi para pesaing dan
mengestimasi penjualan mereka.
·
Meramal permintaan mendatang melalui :
1) survey niat embeli 2) pendaat para tenaga penjual 3)pendapat para ahli
4)analisi regresi
Disamping
beberapa hal tersebut doiatas yang perlu dikaji, dalam analisis pasar juga ada beberapa komponen yang harus
dianalisis dan dicermati, diantaranyaa : kebutuhan dan keinginan
konsumen,Segemntasi pasr, target, nilai tambah, masa hidup produk, struktur pasar,
persaingan dan srategi pesaing.
2.2 HAsil Study Kelayakan
BisnisAspek Pasar
·
Mampu menentukan produk yang akan
dijadikan benchmark bagi rancangan produk yan akan dijual
·
Mampu menentukan jenis pasar yang akan
dipilih baik dari sisi produsen maupun dari sisi konsumen
·
Mampu melakukan analisis untuk dapat
menentukan arah permintaan konsumen akan proyduk yang dijual serta kemampuan
para produsen dalam penawaran di pasar , baik untuk masa sekarang maupun untuk
masa yang akan datang.
·
Mampu memberikan informasi tentang
pangsa pasar produk sejenis yang dianggp pesaing baik untuk masa sekarang
maupun untuk masa yang akan datang.
BAB III
ASPEK TEKNIK DAN TEKNOLOIG
Tujuan Study Kelayakan Bisnis aspek
teknik dan teknologi adalah untuk memastikan apakah secara teknis dan pilihan
teknoogi tertentu, rencana bisnis dapat dilaksanakan secara layak atau tidak
layak, baik pada saat pembangunan proyek maupun operasional rutin.
Dalam
aspek eknis dan teknologi sebenarnya
terkait dengan masalah manajemen operasional dimana kegiatan aspek manjemen
perasional meliputi : perencanaan, oraganisasi, staffing, kooordinasi,
pengarahan dan pengawasaan terhadap operasi perusahaan. Aspek operasional ini
bertujuan untuk mendukung manajemen dalam rangka pengambilan keputusan masalah-masalah
produksi/
Ada 2 masalah pokok yang biasanya
akan dihadapi dalam aspek operasional :
a.
Masalah penentuan operasi bisnis yaitu penentuan posisi bisnis dalam masyarakat
yang bertujuan untuk keberadaan bisnis sesuai dngan kebutuhan masyarakat dan
dapat dijalankan secara ekonomis, efekti dan efesien. Oleh karena itu, prlu
dipusatkanbagaimana hendaknya posisi bisnis ditentukan. Keputusan meliputi ,
penentuan proyek yang akan di tawarkan ke pasar termasuk menentukan
kualitasnya.
b.
Masalah operasional, biasanya timbul pada saat prose produksi sudah berjalan,
untuk proses produksi yang menghasilkanjasa, keputusan pada masalah operasional
ini adalah rencana produksi, rencana persediaan abhan baku , penjadwalan krja
proses produksi, pengawasan dan monotorin kualitas dan pengawasan biaya
produksi.
4.1 Kajian Aspek Teknik dan
Teknologi
Analisis
teknikal selain mengidentifikasikankebutuhan-kebutuhan teknikal bisnis juga
menilai kelayakan pemenuhan kebutuhan
tersebut pada berbagai alternative lokasi.tidak ada ukuran baku dalam menilai
kelayakan teknikal, tetapi memabandingkan dan mengggunakan pengalaman bisnis
lain yang sejenis merupakan hal yang sangat membantu dalam pengambilan
keputusan teknikal. Untuk memembuatanalisis teknikal yang baik diperlukann
informasi sebnayak-banyaknya dari berbagai sumber. Informasi tersebut berupa
informasi produk, informasi bahan baku.
Dalam analisis teknikal, terdapat
proses eliminasi yang dimaksudkan untuk menghilangkan alternative teknikal yang
tidak sesuai dengan kondisi-kondisi intern maupun ekstern.
Persyaratan-persyaratan teknikal dalam setiap tahap dalam proses eliminasi perl
dipenuhi sehingga alternative-alternatif yang tidak sesuai dengan persyaratan
yang diharapkan taau direncanakan, sebaiknya dihilangkan sebagai elemen di
dalam bisnis. Persyaratan pertama yang perlu dipenuhi adalah berkenaan dengan
pemilihan teknologi yang akan digunakan dalam bisnis. Persyatratan-persyaratan
kedua dilihat memungkinkan bisnis menyimpang dari peraturan-peraturan
pemerintah atau undang-unang t=yang berlaku atau tidak.
Terdapat banyak elemen teknikal yang
perlu dinilai dalam analaisis teknikal suatu study kelayakan bisnis. Peilaian
tersebut perlu dilakukan dengan sebik-baiknya untuk memperkenalkan bbiaya
produksi bisnis. Elemen pertama adalah persediaan bahan baku, barang dalam
proses maupun barang jadi. Selain itu, skedul produksi dan proses produksi
perlu pula dilakukan dengan sebaik-baiknya. Penilaian elemen-elemen tersebut
dilakukan dnegan menilai berbagai alternative. Alternative yang memiliki nilai
ekonomis tertinggi dalam arti memiliki biaya terendah dengan alternatidf uang
ddipilih.
Dari penjelasantersebut maka dalam
aspek teknik dan teknologi hal-hal ag perlu dikaji intinya, meliputi:
·
Penentuan strategi produksi dan
perencanaan produk
·
Proses pemilihan teknologi untuk
produksi
·
Penentuan kapasitas produksi yang
optimal
·
Letak pabrik dan layout-ny, letak usaha
dan layout-nya
·
Rencana opersional jumlah produksi
·
Rencana operasional jumlah produksi
·
Pengawasan kualitas prodduk baik dalam
bentuk barang ataupun jasa
4.2 Hasil Study Kelayakan Bisnis
Aspek Teknik Dan Teknologi
Hasil dari Study Kelayakan Bisnis
aspek teknik dan tteknologi setidaknya memberikan informasi tentang : bagaimana
memilih strategi produksi ; bagaimana proses pemilihan teknologi yang tepat,
sehingga kinerja yang diharapkan dari teknologi tersebut jelas : bagaimana
menentukan kapasitas produksi yang optimal sehingga kemampuan dapat ditentukan,
baik dalam pemenuhan permintaan pasar sarana amupun peningkatan panggsa pasar,
bagaimana menentukan lera dan tataletak paabrik, tataletak kaantor, menenetukan
perencanaan operasional, antara lain junlah produksi, rencana pengendalian
oersediaan abhan baaku dan persediaan barang jadi, bagaimana pengawasan
kualitas produk dapat dilakukan dengan sebaik mungkn.
BAB IV
STUDY KELAYAKAN BISNIS ASPEK
MANAJEMEN
Tujuan
Study Kelayakan Bisnis aspek manajemen adalah untuk mengetahui apakah dalam
pembangunan dan implementasi bisnis dapat direncanakan, dilaksanakan dan
dikendalikan sehingga rencana bisnis layak atau tidak layak
6.1 Kajian Aspek Manajemen
Sehubungan dengan tujuan diatas,
maka beberapa aspek yang dikaji dalam aspek manajemen meliputi ( perencanaan
bisnis, pengorganisasian, actuating, pengendalian )
6.1.1
PERENCANAAN BISNIS
Salam menyusun perencanaan,
hendaknya dikaji dari beberapa sisi seperti, sisi pendekatan pembuatan
perencanaa, jangka waktu pelaksanaan, tingkat perencanaan.
6.1.1.1
Pendekatan Dalam membuat Perencanaan
Pendekatan Atas-Bawa ( Top-Down) :
Perencanaan
dilakukan oleh pemimpin peusahaan. Unit organisai dibawahnya hanya melaksanakan
hal-hal yang telah direncanakan.
Pendekatan Bawah-Atas (Bottom-Up):
Pemimpin
memberikan gambaran situasi dan kondisi yang dihadapi organisasi, termasuk
visi-misi, tujuan sasaran dan sumberdya yang dilimiiki. Selanjutnya,
memeberikan kewewenangan kepada manajemen ditingkat bawah untuk menyusun
perencanaan.
Pendekatan Campuran :
Pemimin
memberikan petunjuk perencanaan organisasi secara garis besar , sedangkkan
secara detail, diserahkan kepada kreativitas unit perusahaan bawahnya, dengan
tetap mematuhi aturan yang berlaku.
6.1.1.2
Pendekaatan Kelompok
Pendekatan ini perencanaan yang
dibuat oleh sekelompok tenaga ahli dalam perusahaan. Biasanya didalam
perusahaan dibentuk sebua biro perencanaan.
6.1.2
FUNGSI PERENCANAN
Yaitu sebagai penerjemah kebijakan
umum,sebagai perkiraan, sebagai sumber ekonomi, sebagi pedoman kegiatan,
sebagai alat kooordinasi, dan sebagai alat pengawasan.
6.1.3
MACAM-MACAM PERENCANAAN
·
Jangka waktu : waktu panjang ( 20-30)
tahun., jangka menengah (3-5) tahun, jangka pendek (1 tahun)
·
Tingkat manajemen perencanaan bisnis :
merupakan perencanaan untuk mencapai tujuan jangka panjang
·
Perencanaan operasional : bagian dari
perencanaan strategi yang mengarahkan pada bidang fungsional da bersifaft
jangka pendek.
6.1.4
PROGRAM KERJA
Adalah operasional perencanaanjangka
pendek yang secara teknis dipakai dlaam rangka mengoptimalkan sumbrdaya
organisasi.
Anggaran
:
Rencana
disusun secara sistematis dalam bentuk angka dan dinyatakan ddalam unit
moneter, yang meliputi seluruh kegiatan perusahaan untuk periode tertentu
diimasa yang akan datang.
6.1.5
PENGGORGANISASIAN
Dalam pembangunan proyek
danmengimplementasikan bisnis secara rutin, pengoraganiasasian hendaknya dikaji
dari ebberapa sisi, antara lain : langkah-langkah pengorganisasian, asas
organisasi, struktur organisasi dan prestasii yang diidnginkan.
6.1.5.1
Langkah-Langkah Pengorganisasian
·
Merinci pekerjaan sesuai dengan visi dan
misi organisasi
·
Membagi beban kerja ke dalam
aktivitas yang secara logis dapat
dilakukan oleh seseorang
·
Menetapkan mekanisme untuk
mengkoordinasikan pekerjaan
·
Memantau efektivitas organisasi
danmmengambil langkah penyesuaian untuk meningkatkann efektivitas.
6.1.5.2
Asas Organisasi
Asas adalah pedoman yang secara
maksimal hendaknya dilakukan agar diperoleh satu struktur ornganisasi yang baik
dan aktivitas organisasi berjjalan dnegan lancer. Beberapa asas sebagai pedoman
adalah : asa tujuan harus jelas, depertementalisasi, asas pembagiankerja harus
jelas, asas kelarasan, asas delegas wewenang, ada rentang kendali yang cukup
dan satu komando.
6.1.5.3
Struktur Organisasi
Adalah susunan dan hubungan antara
bagian dan posisi dalam perusahaan. Struktur organisasi menjelaskan
aktivitaskerja, serta memperhatikan hubungan fungsi dan aktivitas tersebut
sampai batas-batas tertentu. Selain itu, struktur organisasi juga menjelaskan
hirarki dan sususnan kewenagngan, serta hubungan pelaporan.
6.1.5.
Bentuk Organisasi
·
Struktur Organisasi Garis : bentuk
struktur organisasi yang sederhana. Ciri-cirinya : 1) jumlah karyawan relative
sedikit. 2) Organisasi relative kecil 3)karyawan saling mengenal dan akrab 4)
spesialisasi kerja masih relative rendah
·
Struktur Organisasi Fungsional : ciri
nya adalah setiap atasan mempunyai wewenang untuk memebrikan perintah kepada
setiap bawahan yang ada, sepanjang perintah tersebut masih ada hubunganya
dengan fungsi yang dimiliki atasan.
·
Struktur Organisasi garis Staf (Staf Ahli/Penasehat)
: kumpulan orag-orang ahli dalam bidang tertentu. Di dalam organisasi yang
begitu komplek, biasanya pimpinan mendelegasikan wewenang kepada para staf
sesuai dengan bidangnya masing-masing untuk memberikan pemerintah atau intruksi
kepada bawahan atas nama pimpinan.
·
Struktur Organisasi Gabungan : pada
dasarnya struktur organisasi ini merupakan bentuk ari kombinasi struktur
organisasi yang telah dibahas sebelumnya, sehingga bentuk gabungan dari
organisasi garis dan staf garis dan fungsional., fungsional dan staf atau
kombinasi ketiganya.
·
Struktur Organisasi Matriks :
menggunakan organisasi yang memiliki pekerjaan yang relative besar, dengan
permaslahan yang cukup kompleks. Dalam struktur organisasi ini, bawahan bisa
memiliki atasan yang lebih dari satu, sehingga mereka dibawah 2 jalur wewenang,
dengan kata lain mempunyai 2 rantai peirntah, yang bersifat vertical dan
horizontal.
6.1.6 Actuating ( Penggerakan )
6.1.6.1
FUNGSI PENGGERAKAN
Mempunyai
fungsi untuk : 1) Mempengaruhi orang lain untuk bersedia menjadi pengikut 2)
membuat seseorang mengerjakan pekerjanya dengan lebih baik 3) memelihara dan
memupuk kesetiaan pada pimpinan 4) menenamkan, memelihara dan memupuk rasa
tanggung jawa seseorang terhadap orang lain, Tuhannya, Negara dan masyarakat.
6.1.6.
2 FUNGSI KEPEMIMPINAN
Kepemimpinan diartikan sebagai suatu
proses mengenai pengarahan, dan usaha untuk mempengaruhi kegiatan yang
berhubungan dengan keanggotan kelompok.
6.1.7 Controlling (pengendalian)
Pengendalian,
sebagai salah satu fungsi manajemen, hendaknya dianalisis untuk mendapatkan
jawaban , apakah dari sisi ini, rencana bisnis dinyatakan layak atau
sebaliknya. Fungsi pokokpengendalian adalah ; 1) Mencegah terjadinya
penyimpangan. 2) Memperbaiki penyimpangan 3)mendimasnisasika organisasi 4)
Mempertebal rasa tangggung jawa.
Agar fungsi pengendalian dapat
berjalan dnegn baik, perlu diperhatikan prinsip-prinsip pengendalian sebagai
berikut : 1)pengendalian ahrus direncanakan dengan baik 2) dapat merefleksikan
sifat pengawasan yang dari bidang-bidang yang diawasi.
6.1.8 Sistem Pengendalian yang
Efektif
Ada beberapa karakteristik untuk
dapat dikatakan suatu pengendalian efektif yaitu :
·
Akurat
·
Tepat waktu
·
Dipusatkan pada titikpngendalian yang
strategis
·
Ekonomis
·
Realistis dari sisi organisasi
·
Fleksibel
6.2 HASIL STUDY KELAYAKAN BISNIS
ASPEK MANAJEMEN
Dari SKB Apek Manajemen setidaknya
memberikan hasil informasi dua aktivitas yaitu manajemen dalam pembangunan
proyek bisnis dan mannajemen dalam implementasi
bisnis rutin, dalam kaitanya dengan :
6.2.1 Perencanaan
Hendaknya
SKB dapat menilai perencanaan dari sisi pendekatan yang digunakan, dari sisi
jangka waktu, tingkatan manajemen, fungsinya dan program kerja
6.2.2 Pengorganisasian
Hendaknya SKB dapat mengkaji apakah
langkah-langkah Pengorganisasian di dalam dua aktivitas, manajemen dalam
pembangunan proyek bisnis dan manajemen dalam implementasi bisnis rutin dapat
berjaland negan biak.
6.2.3
Penggerakan
Hendaknya SKB dapat melakukan
pengerakan sumber daya mansia (dapat mempengaruhi orang-orang agar bersedia
bekerja dengan baik, mampu memupuk kesetiaan pada tugas)
6.2.4 Pengendalian
Hendaknya SKB dapat
mengendakikanmanajeman dalam membangun proyek bisnis dan manajemen dalam
implementasi bisnis rutin pegendalian dapat diarahkan pada fungsi pokok
pengendalian yitu mencegah secara maksimal terjadinya
penyimpangan-penyimpangan, memperbaiki berbagai penyimpangan dan kesalahan yang
terjadi dan mendinamiskan organisasikan organisasi kearah yang lebih efektif dan
efesien.
BAB V
STUDY KELAYAKAN BISNIS ASPEK
KEUANGAN
SKB
Aspek Keuangan bertujuan untuk mengetahui perkiraan pendanaan dan aliran khas
bisnis, sehingga dapat diketahui layak atau tidaknya rencana bisnis yang
dimaksud.
Relevan dnegan tujuan tersebut maka
hal-haal yang perlu dikaji dalam aspek keuangan meliputi kebutuhan dan sumber
dana, aliran kas, kajian biaya modal, kreteria penilaian investasi.
A. KEBUTUHAN DAN SUMBER DANA
1.
KEBUTUHAN DANA
Besarya kebutuhan dana secaa past
tidak mudah ditentukan, oleh karena itu penentuan keutuhan dana biasanya berupa
taksiran, secara umum taksiran kebutuhan dana untuk proyek investasi
dipengaruhi oleh kompleksitasnya proyek, seperti lokasi pembangunan dan gedung
kantor dan pabrik, jenis peralatan dan teknologi yang digunkan serta faktor
pendukung yang lain. Pengalokasian dana untuk proyek investasi secara umum
dialaokasikan ke dalam 2 kelompok yaitu kebutuhan dana untuk aktiva tetap, dan
kebutuhan dana untuk modal kerja.
Aktiva tetap adalah aktiva yang
memilikiumur ekonomis lebih dari satu periode operasi perusahaan, dibeli tidak
untuk dijual kembali, melainkan digunakan opersi dan setiap periodenya
diusutkan. Pengeluaran diharapkan akan kembali dalam jangka pendek yaitu paling
lama dalam satu periode operasi sudah kembali menjadi kas. Pengeluaran ini
disebut dengan engeluaran peenghasilan (revenue
expenditure)
Kebutuhan
Dana Untuk Aktiva Tetap
·
Aktiva tetap berwujud
1)
Tanah dan pengembangannya. Biaya ini termasuk harga tanah, biaya pendaftaran,
biaya penyimpanan tanah, balik nama, pmagaran dan lain-lain. Biaya sampai tanah
tersebut siap digunakan.
2)
Bangunan serta perlengkapannya. Bangunan ini dapat melliputi pabrik dan
mesin-mesin, aktiva tetap lainnya.
·
Aktiva Tetap Tidak Berwujud
1)
Patent, lisensi, copyright, goodwill
2)
Biaya-biaya pendahuluan, yang terdiri dari biaya untuk study pendahuluan,
survey pasar dan sebagainya.
Dasar
Penaksiran
Untuk menaksirkan biaya dari berbagai aktiva tetap,
diperlukan informasi tentang kebutuhan fisik seperti : rencana yang terperinci
dengan spesipikasi yang lengkap, pengalaman dari proyek lain baik yang sama
maupun yang tidak sama di tempat lain, pedoman yang telah teruji seara empiris,
informasi harga baik harga masa lalu, sekarang mauppun perkiraan harga dimasa
yang akan datang.
Kebutuhan Dana Untuk Modal Kerja
Secara umum, modal kerja
dapatdiartiikan sebagai odal kerja bruto atau modal kerja netto. Modal kerja
bruto menunjukkan keseluruhan katva lancer yang terdiri dari kas, surat-surat berharga,
piutang, persediaan. Sedangkan modal kerja netto merupakan selisih antara
aktiva lancer engan hutang lancer atau hutang jangka pendek,. Yang dimaksud
dengan aktiva lancer adalah aktiva yang untuk menjadi berubah diperlukan waktu
tidak lebih dari satu tahun, atau satu siklus produksi.
Dari pengerian sehari-hari modal
kerja sering yang digunakan juga aktiva lancer secara ekseluruhan. Meskipun
dalam keadaan tertentu lebih tepat menggunakan pengertian netto. Unuk
menghitung kebutuhan besar kecilnya modal kerja didasarkan atas waktu
terikatnya dana dalam modal kerja. Yaitu, waktu yang diperlukansejak
pengeluaran kas sampai menjadi kas kembali.
2. SUMBER DANA
Setelah jumlah dana yang dibutuhkan
diketahui, selanjutnya yang diperlukan adalah dari mana dana diperoleh dan
dalam bentuk apa.
Beberapa
sumber dana yang penting antara lain :
·
Modal pemilik yang disetor
·
Saham yang diperoleh dari penerbitam
saham dari pasar modal
·
Obligasi yang diterbitkan oleh pasar
modal
·
Kredit yang diterima bank
·
Sewa guna (leasing) dari lembaga non
bank
B. ALIRAN KAS (CASH FLOW)
Disusun
untuk menunjukkan perubahan kas selama satu periode tertentu serta memberikan
alasan mengenai perubahan kas tersebut dengan menunjukkkan sari mana sumber kkas tersebut dnegan menunjukkan
dari mana sumber kas dan penggunaanya.
Kas merupakan aktiva paling liquid
atau merupaka salah satu unsur modal kerja yang paling tinggi liquiditasnya.
Prinsip liquiditas perlu diterapkan dalam menentukan tingkatliqiditas ini,
karena tingkat liquiditas yang tinggi dapat saja disebabkan oleh tingkat
perputaran kas yangrendah sehingga keuntunganmenjadi rendah. Sebaiknya tigkat
likuiditas yang rendah bisa disebababkan oleh ingkat perputaran kas yang
tingggi, memang akan mendapatkan keuntungan yang lebih besar, tetapi
menjadi tidak likuid jika terjadi
kebutuhan dana secara mendadak.
Adapun sumber penerimaan dan
pengeluaran kas dapat berhasal dari :
·
Hasil penjualan investasi jangka
panjang, aktiva tetap atau adanya penurunan aktiva lancer yang diimbangi dengan
penambahan kas.
·
Adanya emisi saham atau penambahan modal
oleh pemilikk dalam bentuk kas.
·
Pengeluaran surat tanda bukti utang,
serta bertambahnya utang yang diimabngi dengan penerimaan kas
·
Berkurangnya aktiva lancer selain kas
yang diimbangi dengan adanya penerimaan kas
·
Adanya ppenerimaan kas lain-lain seperi
sewa, bunga atau deviden
Sedangkan
pengeluaran kas dapat disebabkan oleh transaksi-transaksi sebagai berikut :
·
Pemebli saham atau obligasi dan aktiva
lainnnya
·
Penarrikan kembali sahan yang
beredar pengemblian kas perusahaan oleh
pemilik perusahaan
·
Pembayaran angsuran atau pelunasan utang
·
Pembelian barang dagangan secara tunaai
·
Pengeluaran kas untuk membayar deviden,
pajak, denda dan lain-lain.
C. BIAYA MODAL ( COST OF CAPITAL)
Konsep
cost of capital dimaksudkan untuk menentukan berapa besar biaya rill dari
masing-masing sumber dana yang dipakai dalam berinvestasi. Untuk menghitungnya,
karena garis besar sumber pembelanjaan terbagi atas utang dan modal sendirim
maka biaya modal dari masing-masing sumber dana haruds diihitung.
a)
Biaya Utang
Biaya
utang untuk jangka panjang maupun jangka pendek dapat dihitung dengan
mengguakan konsep present value
b)
Biaya Moal Sendiri
Kelompok
modal biaya sendiri dapat dibagi atas biaya saham preferen, biiaya saham biasa dabn
biaya laba ditahan.
Biaya
penggunaan modal rata-rata dari keseluruhan dana yang dipakai perlu diketahui,
untuk menentukam ilia investasi. Kalau berinvestasi menggunakan modal sendiri,
maka cut off rate nnya mempertimbangkan biaya modal, baik dari utang mauun
darimoadl sendiri. Dalah satu cara untuk menghitung iaya modal rata-rata
tertimbang setelah ajak, dengan cara mengalikan antara besar biaya modal dari
masing-masing sumber pembelanjaan dengan proporsi dana yang digunakan.
D. KRITERIA PENILAIAN
INVESTASI
1. Metode Payback Period (PP)
Payback Period
adalah suatu periode yang diperlukan untuk menutup kembali pengeluaran
investasi dengan menggunakan aliran kas. Dengan kata lain, payback period merupakan rasio antara initial cash investment dengan cash
flow nya, yang hasilnya adalah satuan waktu. Selanjutnya nilai ratio ini
dibandingam dengan maximum payback period
yang dapat diterima.
Rmus
PP :
Metode
ini memiliki kelemahan karena tidak memperhatikan konsep nilai waktu uang,
disamping juga tidak memperhatikan aliran kas masuk setelah Payback. Jadi, pada umumnya metode ini
digunakan sebagai pendukung metode lain yang lebih baik.
2.
Metode Net Present Value (NPV)
NPV adalah selisih antara Present Value dari investasi dengan
nilai sekarang dari penerimaan-peerimaan kas bersih dimana yang akan datang.
Untuk menghitung nilai sekarang perlu ditentukan tingkat bunga yang relevan.
Rumus NPV :
Dimana
: = Aliran kas per
tahunan pada periode
= Investasi
awal pada tahun 0
K = Suku
bunga (discount rate)
3.
Metode Internal Rate Of Raturn (IRR)
Metode
ini digunakan untuk mencari tingkat bunga yang menyamakan nilai sekarang dari arus
kas yang diharapkan dimasa yang akan
datang atau penerimaan kas, dengan pengeluaran investasi awal.
Rumus
:
Dimana
: t = tahun ke,
n = jumlah tahun
=
nilai investasi awal
= arus kas bersih
IRR = tingkat Bungan yang dicari harganya
IRR
dapat dicari dengan coba-coba, caranya hitung nilai sekarang dari arus kas
suaut dengan menggunakansuku bunga yang wajar, misalnya 10 Persen. Lalu
bandingkan degan biaya investasinya. Jika nilai investasi lebih kecil, maka
dicoba lagi dengan suku bunga yang lebih tinggi, demikian seterusnya sampai
biaya investasi menjadi sama besar.
4. Metode Profitability Index (PI)
Pemakain
cara metode ini adalah dengan menghitung melalui perbandingan antara nilai
sekarang (Present Value) dari rencana
penerimaan-penerimaan kas bersih di masa yang akan datang, dengan nilai
sekarang dari investasi yang telah dilaksanakan. Jadi PI dapt dihitung dengan
membandingkan PV kas masuk dengan PV kas keluar,
Rumus
PI : PI =
5.
hasil Study Kelayakan Bisnis Aspek Keuangan
Dari SKB aspek keuangan setidaknya
memberikan hasil informasi :
·
Bagaimana menentukan kebutuhan akan dana
serta sumbernya untuk memenuhi rencana bisnis
·
Bagaimana menentukan kebijakan aliran kas
·
Bagaimana menilai penggunaan dan sumber
dana dari siis keuangan dengan mendasar investasi dapatt dilakukand engan
berbagai metode Payback Period, Net
Present Value, Intenal Rate of Return dan Provit ability index
·
Bagaimana proses pemilihan prioritas
proyek bisnis, jika terdapat lebih dari satu rencana proyek bisnis yang
dinyatakan layak.
BAB VI
STUDY KELAYAKAN BISNIS ASPEK
EKONOM, SOSIAL DAN POLITIK
Study kelayakan bisnis adpek
ekonomi, social dan politik bertujuan untuk
mengetahui seberapa jauh lingkungan luar memberikan peluang dan
sekaligus ancaman bagi rencana bisnis. Selainitu juga untuk mengetahui apa saja yang dapat
disumbangkan oleh proyek bisnis bagi lingkungan luar, jika bisnis sudah direalisasi.
A. KAJIAN ASPEK EKONOMI, SOSIAL DAN
POLITIK
1.
Aspek Ekonomi
Cukup banyak data makro ekonomi yang
dapat dimanfaatkan oleh perusahaan. Data ekonomi makro dapat dijadikan
indicator ekonomi, yang dapat diolah menjadi informasi penting dalam rangka
study kelayakan bisnis, misalnya harga, inflasi, kurs valuta asing, PDRB,
kredit perbankan, neraca pembayaran dan sebagainya.
Disamping ata makro ekonomi dapat
digunakan sebagai input dalam SKB maka perlu dikajin pula imbal baaiknya aitu
bisnis yang direncanakan hendaknya bermanfaaat bagi pihak lain. Manfaat
ditinjau dari :
·
Rencana pembangunan Nasional
Dapat
memberikan kesempatan kerja bagi masyarakat. Dapat memanfaatkan sumberdaya
local untuk proses produksi, dapat menghemat devisa Negara, dapat emndukung
tumbuhnya industi yang lain, menyediakan kbutuhan konsumen dan dapat menambah
devisa Negara
·
Dari sisi distribusi nilai tambah
Kegiatan
usaha bisnis dapat mensejahtrakan berbagai pihak, antara lain pemerintah dalam
benntuk pajak, karyawan, pemegang saham dan
stakeholder yang lain. Dari sisi pemerintah, bisnis dapat meningkatkan
devisa Negara.
2. Aspek Sosial
Disamping mencari
keuntungan, perusahaan memiliki tugas melaksanakan kegiatan yang bermacam-macam
antaralain : penelitian, penyediaan lapangan tenaga kerja baru, meningkatkan
kualitas SDM, melaksanakan ahli teknologi, meningktkan jmutu/kualitas hidup
juga harus dapat meningkatkan kulitas kondisi lingkungan baik fisik maupun
psikis.
3. Aspek Politik
Dalam
mengkaji kelayakan bisnis, aspek politikperlu dikaji utnuk memperkirakan bahwa
situasi politik saat bisnis dibangun dan saat bisnis dibangun dan saat diimplementasikan tidak akan
mengganggu, sehingga kajian menjadi layak. Langkah dan kebijakan pemerintah
untuk menciptakan clean government, akan
dinilai sebagai hal yang positif oleh pasar karena akanmemberikan jaminan
terhadap keamaanan modal dan iklim usaha yang kondusif. Sebaliknya hal-hal yang
tidak mendukung dan akan mendatangkan kerugian di dunia investasi. Jadi, jelas
bahwa aspek politik peemrintah secara langsung maupun tidak langsung
berpengaruh dalam dunia bisnis. Semakin kacau kondisi politik dalam suatu
daerah, maka kan berdampk semakin kacau pada dunia bisnis di daerah itu.\
B. HASIL STUDI BISNIS ASPEK EKONOMI,SOSIAL
DAN POLITIK
SKB
dalam aspek ini memberikan hasil informasi :
·
Bagaimana kondisi ekonomi serta peran
pemerintah dapat menunjang rencana bisnis, selain bagaimana peran bisnis
setelah diimplementasikan dapat mendukung pemerintah untuk memajukan ekonomi
masyarakat.
·
Bagaimana kondisi social kaan saling
mempengaruhi renncana bisnis ( perusahaan sebagai lembaga social, perubbahan
kondisi social yang kopleks dan peran perusahaan di masyarakat)
·
Bagaimana asapek politik akan berpengaruh
pada rencana bisnis
Hasil
analisis terhadap elemen-elemen tersebut ( ekonomi, social, politik) akan
berupa pernyataan yang mendukung apakah rencana bisnis dianggap layak atau tida
layak.
No comments:
Post a Comment